Wakaf, Riba dan Kemerdekaan
Don’t Put Your Egg in One Basket
Saya coba menulis tentang investasi nih. Saya tertarik mengulas ini karena waktu itu saya berkesempatan untuk mengikuti ToT Pasar Modal Syariah yang diselengarakan oleh OJK. Saat ini, kita umat muslim sudah sangat dimudahkan dalam bermu’amalah dalam bentuk apa saja. Mulai dari perbankan, non perbankan seperti pegadaian, asuransi, dana pensiun dll, serta pasar modal. Saat ini kita tidak harus takut lagi untuk berinvestasi di lembaga keuangan apapun. Karena, prinsip syariah pada jasa keuangan sudah diterapkan.
la muda harus sudah bisa membaca ini, dan bersiap-siap dari sekarang agar tidak goyah di masa depan. Lagi-lagi nih, melalui K-Drama Start Up yang sedang On Going tayangnya, saya kembali diingatkan untuk bisa mengatur keuangan dengan baik dan tentunya membaca peluang.
Wakaf Dan Perempuan
Wakaf Dan Perempuan
Dalam kodratnya perempuan memiliki hati yang sangat sensitif dan lembut. Sifatnya yang lembut ini dapat menjadi salah satu sumber daya dalam menumbuhkan rasa kasih sayang dan tolong menolong yang besar.
Tidak hanya itu, seorang profesor yang bernama Gabriel Baer dalam karyanya "Women and Waqf" menyatakan bahwa dalam Islam perempuan dapat diberikan peran sebagai penjaga maupun pengelola harta dan aset warisan keluarga yang jarang ditemui pada masyarakat Barat. Sehingga hal ini menjadi bukti walau perempuan harus patuh pada laki-laki sebagai pemimpin, akan tetapi di saat yang sama tidak membatasi mereka untuk memainkan peran yang besar dalam perekonomian Kesultanan Ottoman.*1
Sehingga menjadi menarik untuk dapat mengaitkan sifat kelembutan seorang perempuan dalam menumbuhkan niat berwakaf dari dalam dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Zaman Turki Usmani
Dalam kajian sejarah wakaf, sudah sangat banyak sekali publikasi yang menjelaskan bahwa kegiatan wakaf pada masa Turki Usmani merupakan salah satu bentuk kegiatan wakaf terbesar sepanjang sejarah. Seperti pada tulisan saya sebelumnya (klik link) para milyader kala itu jika mengutip istilah saat ini, berlomba-lomba untuk mendermakan hartanya dengan menggunakan sistem wakaf. Aset wakaf tersebut dikelola dalam bentuk pertokoan, penginapan, atau fasilitas-fasilitas publik lain. Jumlah wakaf yang dimiliki Dinasti Turki Usmani kala itu sangat banyak dari harta wakaf yang berbentuk bangunan hingga wakaf uang.
Tidak hanya wakaf yang dilakukan oleh para sultan Turki saat itu, wakaf yang berasal dari masyarakat biasapun tak kalah banyaknya. Hingga, wakaf di Turki dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori wakaf yaitu kecil, sedang dan besar. Nah, yang menarik adalah tercatat 20% persen dari pendiri wakaf di salah satu kota di Turki yang bernama Edirne perempuan. Lain lagi di wilayah Istanbul dan Aleppo yang persentasenya mencapai 40% lebih tinggi.
Dalam buku "Wakaf Ratu dan Putri-Putri Sultan Ottoman" dijelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri kegiatan wakaf yang dilakukan oleh para perempuan di abad ke enam belas ini, diantaranya:
- Harta yang diwakafkan adalah aset properti
- Awal pembentukannya oleh para pendiri (perempuan yang berwakaf) sendiri kemudian dilanjutkan oleh nazhir laki-laki atau imam agama.
- Hasil dari pemanfaatan harta wakaf cenderung lebih banyak disalurkan kepada pembebasan budak, dan untuk imam-imam agama.
- Dan juga menyisihkannya untuk biaya pemeliharaan aset dan operasional administrasi lembaga.
- Secara statistik, 1/3 dari pendiri wakaf adalah perempuan tapi sangat sedikit dari para perempuan menjadi nazhir
- Kebanyakan dari nazhir perempuan adalah pendiri sendiri atau istri pendiri wakaf
- Ciri-ciri di atas juga didapati pada sebagian besar wakaf-wakaf kota lain.
Pada Dinasti Abbasiyah yang dibangun sebelum masa Turki Usmani juga sangat banyak sekali peran perempuan dalam kegiatan perwakafan. Diantaranya*2 :
- Helena budak dari khalifah Abbasiyah Al-Mansur telah membangun kolam di sisi timur dan mewakafkannya.
- Zubaidah, ibunda dari khalifah Al-Amin, adalah seorang filantropis yang sangat gemar melakukan bakti sosial seperti pembangunan sumur, kolam, dan yang paling besar adalah menyediakan air bersih bagi jamaah haji.
- Ibunda Khalifah Al-Muqtadir telah mewakafkan rumah sakit
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia
Di Indonesia pun ada beberapa figur perempuan yang sangat aktif dalam mengembangkan wakaf untuk dapat membantu kesejahteraan masyarakat. Mungkin bentuknya tidak sama persis dengan yang dilakukan di masa dulu, akan tetapi pergerakannya mengambil peran dalam membumikan wakaf.
Diantaranya adalah Ummi Wahidah yang terkenal dengan pesantren gratis bagi siapa saja yang ingin bersekolah dengan sistem entrepreneurship. Dalam beberapa tahun belakangan beliau mendirikan yayasan wakaf untuk memperkuat dalam pendanaan pendidikan yang beliau jalani.
Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah, beliau adalah Direktur Pembiayaan Syariah DPPJR Kementrian Keuangan yang melalui konsep CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk) berhasil meraih penghargaan dari kategori Prestasi Solusi Pembangunan. Konsep ini diharapkan mampu diaplikasikan dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan.
Dr. Lisa Listiana, salah seorang akademisi yang fokus beberapa tahun belakangan ini dengan lembaga riset dan thinktank yang didirikannya bersama para teman sejawat beliau dalam penelitian dalam dunia perwakafan.
Dan mungkin banyak lagi perempuan-perempuan di luar sana yang pengaruhnya sama besarnya yang tidak terlihat oleh kita.
Apakah Aku, Kamu atau Kita selanjutnya? tidak mesti dalam tataran nasional, membangun kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitar sudah sangat memiliki manfaat yang besar. Jika satu saja setiap lingkungan, kalikan di Indonesia ada berapa lingkungan, hal ini tentunya sudah berdampak besar bagi kita semua.
Teruntuk seluruh perempuan-perempuan tangguh di luar sana.
Referensi Bacaan;
*1. Wakaf Ratu dan Putri-Putri Sultan Ottoman ditulis oleh Dwi Retno Widiyanti dan Saskia Prilly Fabiola yang diterbitkan oleh Deazha Prima Nusantara Desember tahun 2021.
*2 Peran Perempuan dan Perluasan Budaya Wakaf
Melihat Sudut Pandang Lain dari "Korean wave"
Selain tema wakaf, saya mempersiapkan tema ringan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi lainnya. Here we go .....
Saya lupa pastinya kapan gelombang Korea atau "Korean Wave" ini melanda negeri, bahkan mungkin bukan di Indonesia saja, hampir seluruh Dunia tersihir dengan masuknya segala bentuk entertaiment korea dari K-Pop istilah untuk boy dan girl band korea, K-Drama sebutan untuk drama korea (kalau kita di Indonesia sinetron), K-Film sebutan untuk film yang diproduksi oleh Korea, bahkan reality shownya seperti running man dan lain sebagainya.
Berbagai Model Wakaf Masa Kini
Berbagai Model Wakaf Masa Kini
Rabu, 25 September 2019, tepatnya pada tanggal 25 Muharram 1441 Hijiriah, Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah mengadakan seminar wakaf yang berjudul “Manajemen Lembaga Pendidikan Berbasis Wakaf”. Jauh dari judul yang menjadi headline tulisan saya. Karena di dalam seminar ini saya menemukan fakta-fakta baru tentang filantropi yang dimiliki oleh umat Islam ini. Ketika membahas wakaf ada baiknya saya tulis beberapa pengertian tentang Zakat, Infak dan Sedekah terlebih dahulu.
Tahun 2000 disebut tahun milenium. Maka beberapa istilah yang menggambarkan masa kini disebut dengan milenial. Wakaf ala milenial apa maksudnya?. Bagi saya maknanya adalah memberikan wakaf dan mengelolanya dengan cara-cara masa kini. Di dalam seminar wakaf yang diselenggarakan oleh Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, KH. Anang Rikza Mahadi, MA, yang familiar dengan sebutan Kiayai Anang menceritakan bagaimana Beliau mengelola Pesantren Tazakka dengan dana wakaf dan ZIS.
- Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim
- Kesadaran berderma yang meningkat (termasuk kesadaran berwakaf)
- Kesadaran berekonomi shariah yang meningkat
- Dukungan dari lembaga pemerintah seperti BI, OJK, Menteri Keuangan, dan lembaga lainnya.
- Perkembangan fintech atau platform digital
- Wakaf aset
- Wakaf uang
- Wakaf melalui uang
- Wakaf manfaat
- Wakaf profesi
- Wakaf pengalihan hak
Foto 1 : Badan Wakaf, Kedirekturan, Nara Sumber dan Guru-guru
Foto 2 : Penulis bersama Kiayai Anang (Pimpinan Pesantren Tazakka)
Peradaban Wakaf
Peradaban Wakaf
Dari Kosong Hingga Berisi; Wakaf Solusi Peradaban Lebih Baik
Logo Peradaban Wakaf
Makna Logo: Peradaban Wakaf
Tidak hanya sekedar mengisi waktu luang, blog ini diciptakan dengan misi memberikan literasi ekonomi syariah dari sisi Keuangan Sosial Islam terkhusus wakaf. Untuk itu, terciptalah sebuah logo yang memberi makna yang dalam disetiap tulisan-tulisan yang nantinya terpublikasi dari blog ini